Mengapa Asuransi Penting Untuk Kepala Keluarga?



Disekitar kita, mungkin pernah melihat dan mengalaminya sendiri. bayak orang yang belum benar - benar menyiapkan finansial secara matang dan terencana. Ada banyak contoh keluarga yang ditinggalkan mati kepala keluarganya, kehidupan finansial mereka menjadi kacau dan tergantung pada uang pensiun yang jumlahnya tidak seberapa, itu juga kalau mereka yang bekerja seagai pegawai negeri sipil, tetapi kalau si kepala keluarga hanya seorang karyawan biasa, mana mungkin mendapatkan uang pensiun dari tempat dia bekerja. Mungkin ada program JHT, tetapi kita semua tau jumlahnya terlalu kecil.

Kita tidak ada yang bisa memprediksi umur manusia. Tidak pandang ia Presiden atau rakyat kecil, lelaki atau perempuan, anak - anak atau dewasa, kaya atau miskin, tinggal dikota atau desa. Tidak ada yang dapat menghindar dari resiko meninggal dunia.

Jika kepala keluarga meninggal pada usia muda, beberapa hal yang bisa saja terjadi :

  • Hilangnya sumber mata pencarian
  • Istri harus bekerja lebih menggantikan suami untuk mencari nafkah, sehingga anak - anak tidak terlalu diperhatikan.
  • Anak - anak yang tidak terlalu mendapatkan perhatian orang tua dapat berdampak negatif.
Jika anda mengatakan terlalu muda untuk memiliki asuransi, dan merasa belum perlu asuransi, ingatlah poin poin diatas. 
  • Musibah ( kematian ), kecelakaan, atau sakit, tidak memandang usia.
  • Kamatian si pencarinafkah tidak saja menghentikan penghasilan keluarga, tetapi juga menimbulkan dampak lain.

"ASURANSI JIWA Tidak untuk mengantikan jiwa tertanggung ( yang diasuransikan ), tetapi mengantikan penghasilan yang hilang dari tertanggung."


0 Komentar