Jika Anda ikut asuransi karena pengen untung, itulah RIBA.



DIMANA RIBA NYA?

Jika Anda ikut asuransi karena pengen untung, itulah RIBA.

Bayar premi 10 juta pengen dapet 100 juta. Ini sama dengan deposito: titip duit sekian tahun, ntar dapet lebih. Dan pasti Anda sudah paham bahwa lebihan tersebut riba.

» Benar. Karena dalam asas pertukaran atas 6 komoditas dibawi, harus ditukar dalam jumlah yang sama, sejenia dan di waktu yang sama (kontan). Untuk itulah ada asuransi syariah yang mengubah akad pertukaran uang menjadi saling menyumbang.

“Bu, kalau di asuransi syariah kan kita investasi, bukan minjemin/titip uang. Boleh dong dapet lebihan”

» ini misleading. Asuransi syariah (takaful) ya takaful. Investasi dan takaful itu dua hal yang berbeda.

Kalau akadnya investasi maka boleh saja dapat untung. Tapi harus siap rugi juga.
Dijelasin gak sama agennya itu dana diinvestasikan ke proyek apa, berapa nisbahnya, nisbah beneran prosentase dari hasil apa dari modalnya, ntar laporan perkembangan proyeknya tiap bulan atau tiap berapa bulan, dan apa resiko dari investasi kita?

Pasti enggak. Soalnya si agen juga gak tau. Wkwkw..

» Tentunya tidak semua agen demikian. Silakan hadir ke komunitas kami untuk tabayyun bagaimana kami serius belajar untuk menjelaskan yang terbaik. Semoga beliau diampuni Allah atas sangkaan yang tidak benar. Dan semoga para agen asuransi diberikan kekuatan dan kesabaran untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya


Agen asuransi syariah yang benar harusnya gini: “Ibu, ini ibu ikut asuransi supaya kita bisa menolong orang lain. Di luar sana banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Pahalanya gedhe loh menolong orang yang ketimpa musibah”.

Begitukah agen asuransi syariah nawarin ke Anda? Apa malah sibuk menakut-nakuti Anda dengan kefakiran? Ntar kalau begini ntar kalau begitu?

>> Nah, artinya ada cara yang ma'ruf (baca : baik) untuk mengajak orang berasuransi kan? Alih-alih kita menyalahkan asuransi dan agennya secara umum, lebih baik kalau kita mengajak untuk menawarkan dengan cara yg ma'ruf seperti ini. Jazaakallah Khair (semoga Allah balas dengan kebaikan yang banyak)

Dan adakah agen asuransi syariah yang nawarin ta’awun aja, gak nawari investasi? Kayaknya enggak deh. Ntar dapet untung darimana. Kalau cuma kelola dana ta’awun ya laba nya dikiit.

>> Itu yang kami lakukan di komunitas kami. Menawarkan taawun saja. Walaupun di akhir calon nasabahnya sendiri yang menginginkan ada porsi investasi disematkan dalam solusi yang diinginkan.

Padahal operasional asuransi itu besar. Terutama untuk bayar komisi agennya. Agen asuransi dapet sekitar 30% dari premi yang Anda bayar tiap bulan. Dan komisi itu dibayarkan selama 1-3 tahun masa kepesertaan Anda. Jadi jangan heran kalau mereka agresif banget ngajak anda join. Dan jangan kaget kalo Anda berhenti di tahun pertama sampe ketiga, maka Anda gak dapet apa-apa. Habis untuk operasional.

>> Kebaikan wajar saja diindustrialisasikan agar profesional. Tentunya kita ingin dana tabarru ini dikelola baik. Tentunya kita ingin ada pihak2 yang membantu urusan2 kita pada masa2 sulit. Saya pikir hal yang wajar ketika ada ujrah wakalah berbentuk komisi dar premi yang dibayarkan.
Tidak dapat apa2 kalau berhenti di tahun pertama? Berasuransi adalah komitmen saling nyumbang jangka panjang. Seperti yang sebelumnya ditulis oleh penulis bahwa jika nasabah memilih murni taawun, wajar sekali kalau dia tidak mendapatkan apa2 secara materi. Dan semoga dia mendapatkan ridho Allah atas niatnya saling membantu.


SUMBER :
GUSNUL PRIBADI

0 Komentar