Landasan Asuransi Syariah


Tolong Menolong
Landasan asuransi syriah adalah tolong - menolong atau saling memikul resiko, diantara sesama anggota, ketika salah satu anggota terkena resiko,maka anggota yang lain menjadi penanggung atas resiko tersebut.

Saling memikul resiko dilakukan atas dasar saling tolong - menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap anggota mengeluarkan dana kebajikan ( dana : tabarru') yang bertujuan untuk menaggung resiko tersebut.

QS. Al- maidah/5 : 2 :
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."

Hadis Nabi.
"Dari Nu'man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam." (HR. Muslim)


Menurut Dewan Syariah Nasional ( DSN)
Asuransi Syariah (Ta'min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

Cikal akal asuransi syariah dijaman Rasullulah


Al- Aqila Yaitu Jika salah satu anggota suku terbunuh oleh anggota suku yang lain, pewaris korban akan dibayar dengan uang darah (diyat) sebagai konpensasi saudara terdekat dari terbunuh. Saudara terdekat dari pembunuh disebut aqilah. Lalu mereka mengumpulkan dana (al-kanzu) yang diperuntukkan membantu keluarga yang terlibat dalam pembunuhan tidak sengaja.

Al - Qasamah merupakan konsep yang meibatkan usaha pengumpulan uang iuran, sistem ini melibatkan usaha pengumpula dana dalam bentuk sebuah tabungan atau pengumpulan iuran dari peserta atau majelis.

manfaat nya akan dibayarkan kepada aliwaris yang dibunuh jika kasus pembunuhan itu tidak diketahui siapa pembunuh atau tidak ada keterangan saksi yang layak untuk benar - benar mengetahui siapa pembununya.

Dalil Alquran tentang Masa Depan

Allah SWT berfirman QS. An-Nisa/ 04 : 09 :

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا


"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."

ayat ini mengingatkan kepada kita tentang perencanaan masa depan yang matang. 

Asuransi Bukan berarti menolak takdir, manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin, tetapi semuanya ditentukan oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman QS. 

Attaghabun/ 64 : 11

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

"Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah."

Jadi pada dasarnya bahwa kecelakaan, musibah dan kematian merupakan qodho dan qodar Allah yang tidak dapat ditolak. Hanya manusia diminta untuk membuat perencanaan hari depan.

(QS. A-Hasyr/ 59 : 18)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."



Penulis : Nasrudin
IG        : @nazrudin.pru @nazrudin.id
WEB   : www.nazrudin.com
WA      : 0857-8108-3314





0 Komentar